PTKIN Hadirkan Integrasi Ilmu dan Nilai Keagamaan Islam Moderat

oleh -652 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyampaikan, distingsi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menawarkan integrasi ilmu, mempromosikan nilai-nilai keagamaan Islam yang moderat sekaligus mencetak generasi yang cerdas secara intelektual.

“Alhamdulillah PTKIN kini menjadi tujuan yang diminati calon mahasiswa dari Madrasah Aliyah, Pesantren dan sekolah umum lainnya, bahkan mahasiswa dari luar negeri,” ujar Amien Suyitno dalam rilisnya, diterima suarasmr.news, Senin (3/3/2025).

banner 719x1003

Data per 26 Februari 2025 yang dihimpun Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN, rekapitulasi Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2025 telah menjaring sebanyak 113.938 calon mahasiswa, dengan capaian tertinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jumlah calon mahasiswa sebanyak 9.610.

Kemudian disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan 9.237 calon mahasiswa, dan diposisi ketiga UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan peminat 9.159 calon mahasiswa. Untuk IAIN, minat tertinggi jatuh pada IAIN Kudus dengan 1.437 calon mahasiswa dan untuk STAIN jatuh pada STAIN Bengkalis dengan catatan 562 calon mahasiswa.

Tingginya minat mahasiswa yang tercermin dalam SPAN-PTKIN 2025 ini menunjukkan berbagai keunggulan 30 UIN, 23 IAIN dan 5 STAIN yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh perguruan tinggi dalam satu system terpadu dan dilaksanakan secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

Biaya pelaksanaan SPAN PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Pelaksanaan SPAN-PTKIN secara nasional yang diikuti oleh 59 Perguruan Tinggi harus memenuhi prinsip adil, transparan, dan tidak diskriminatif dengat tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan PTKIN.

banner 484x341

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron menuturkan, SPAN-PTKIN digelar dengan pola seleksi secara nasional dengan sistem terpadu. Dengan sistem ini, panitia yang ditetapkan oleh Kementerian Agama secara serentak menjaring prestasi akademik calon mahasiswa dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain tanpa ujian masuk dan tanpa biaya pendaftaran.

Baca Juga :  Agenda Lengkap Lawatan Perdana Presiden RI Prabowo Subianto ke Luar Negeri

“SPAN-PTKIN membuka pendaftaran PDSS (Pangkalan Data Selokah dan Siswa) pada Januari lalu, selanjutnya siswa bisa mulai melakukan pendaftaran mulai 10 Februari hingga 06 Maret 2025 mendatang,’’ tutur Sahiron.

Hingga saat ini, tercatat peningkatan yang cukup signifikan dalam akreditasi PTKIN, dimana sebanyak 27 PTKIN telah mencatatkan Akreditasi Unggul oleh BAN-PT, dan 472 Program Studi telah mendapatkan akreditas A/Unggul. Capaian ini menunjukkan, PTKIN telah mampu berdiri sejajar dengan PTN-PTN Top tak hanya secara nasional, namun juga secara internasional.

Kemenag juga mencatat adanya akreditasi 41 program studi internasional di tiga universitas, yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Jumlah ini juga selaras dengan penambahan jumlah Guru Besar dan Lektor Kepala, hingga 2024 total terdapat 718 Guru Besar baru dan 1.281 Lektor Kepala di berbagai rumpun ilmu umu dan agan yang ada di PTKIN.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu perguruan tinggi di Bawah Kementerian Agama yang berhasil mencatatkan prestasi dunia dengan menempati ranking 101-105 internasional pada pemeringkatan QS World University Ranking (QS WUR) 2024 untuk klaster Theology, Divinity, dan Religious Studies.

Selain mencatatkan prestasi yang gemilang di dalam negeri, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam yang menerima mandat Kementerian Agama dalam pengembangan PTKIN mencanangkan Program Unggulan 2025 yang diantaranya mencakup internasionalisasi PTKIN.

Diantaranya melalui pelaksanaan Program Double Degree, Visiting Profesor, Joint Research dan Publication Internasional, Pemeringkatan Internasional (QS-WUR, THE-Impact Rankings), Pertukaran Mahasiswa dan Akreditasi Prodi Internasional.

Diantara inovasi Kementerian Agama dalam mendorong peningkatan peluang lulusan PTKIN untuk terjun ke masyarakatat yakni PIMA (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics), sebuah Program Employability unggulan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Bawah Kementerian Agama, yang dirancang untuk menyiapkan mahasiswa menjadi profesional yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto: Polri Garda Terdepan Keamanan dan Kesejahteraan Rakyat

Dengan target menggandeng perusahaan top nasional dan internasinal seperti Astra International, Pertamina, Microsoft, Huawei, Google hingga Amazon, mahasiswa PTKIN dapat belajar dengan langsung terjun pada project-based learning mendorong mahasiswa menguasai kompetensi multiketerampilan yang sangat berguna bagi masa depan karier mereka. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *