SUARASMR.NEWS – Perum Bulog Malang memastikan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah kerjanya aman hingga musim panen tahun depan. Saat ini tersedia 68.000 ton beras yang tersebar di empat gudang Bulog.
Kepala Perum Bulog Malang, M. Nurjuliansyah Rahman, menyebutkan khusus untuk Kota Malang saja sudah digelontorkan 261 ton beras SPHP, sementara di kawasan Malang Raya total penyaluran telah menembus lebih dari 2.000 ton.
“Target penyaluran cabang Malang hingga akhir tahun sebesar 23.000 ton. Dengan ketersediaan 68.000 ton, artinya stok kita masih surplus,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Harga beras SPHP dipatok Rp11.000 per kilogram di gudang Bulog, sementara pedagang pengecer diberi ruang margin selama tidak melewati Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram. Untuk kemasan 5 kilogram, harga maksimal di pasaran adalah Rp62.500.
Meski stok berlimpah, Nurjuliansyah mengakui harga beras medium di pasaran masih cenderung tinggi. “Kemungkinan karena beras medium masih langka. Kalau premium saya kurang paham,” katanya.
Bulog juga terus menggencarkan operasi pasar murah, terutama di luar pasar tradisional. Strategi ini dilakukan untuk meredam inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
“Segmentasi pasarnya berbeda. Pasar tradisional tetap kami suplai rutin, sementara operasi di luar pasar lebih untuk menahan kenaikan harga,” jelasnya.
Untuk mencegah penimbunan, Bulog membatasi pembelian beras SPHP maksimal dua kantong per orang. Namun, ia tak menampik masih ada peluang bagi konsumen yang membeli ulang. “Kalau dia kembali beli lagi, itu sudah di luar kendali kita,” ujarnya.
Dengan stok yang berlimpah dan strategi distribusi yang diperkuat, Bulog Malang optimistis program SPHP akan mampu menstabilkan harga beras sekaligus menjaga daya beli masyarakat hingga awal tahun depan. (red/ags)
