SUARASMR.NEWS – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), tengah gencar mengembangkan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) dan merevitalisasi rumah susun.
Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat dan mendukung program 3 juta rumah. Proyek-proyek ambisius ini memanfaatkan lahan milik PT KAI di beberapa lokasi strategis, seperti Stasiun Manggarai (Jakarta), Gubeng (Surabaya), dan Kiara Condong (Bandung).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyebutkan pembangunan TOD di Manggarai, dengan luas lahan mencapai 60 hektar, akan menjadi proyek terbesar dan menjadi percontohan.
Meskipun membutuhkan waktu lebih lama karena proses sosialisasi dengan masyarakat setempat, proyek ini menjanjikan solusi perumahan yang terintegrasi dengan transportasi publik.
Proyek serupa, meskipun dengan skala lebih kecil, juga direncanakan di Gubeng (12 hektar). Keberhasilan pembangunan TOD di Stasiun Pondok Cina dan Tanjung Barat menjadi bukti nyata keberlanjutan program ini.
“Tadi ada beberapa tanah yang kita akan coba rencanakan di Manggarai, kemudian di Surabaya, Gubeng dan ada di Kiara Condong di Bandung. Jadi itu konsepnya TOD, di mana nanti seperti di Margonda,” ujar Tiko di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (20/11/2024)
Selain pembangunan TOD, revitalisasi rumah susun di Kebon Kacang dan Klender juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan pemerintah akan memanfaatkan lahan-lahan idle atau lahan tidak terpakai untuk dapat dijadikan hunian layak bagi masyarakat, guna mendukung terwujudnya program 3 juta rumah.
“Kita lihat di daerah-daerah yang memang ada aset yang idle, karena itu akan lebih cepat dan efektif dibangunnya,” kata Maruarar.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau, sekaligus mendorong perkembangan kota yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Harapannya, proyek-proyek ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan masyarakat, meningkatkan aksesibilitas, dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (red/akha)
