Meningkatnya Kasus COVID-19 di Kawasan Asia dan Respons Indonesia

oleh -807 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 dan risiko wabah lainnya, mengingat peningkatan angka COVID-19 di beberapa negara di Asia.

Dalam keterangan, Plt. Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami menjelaskan bahwa memasuki minggu ke-12 tahun 2025, COVID-19 menunjukkan peningkatan di negara-negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

banner 719x1003

“Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah,” kata Murti Utami, Sabtu (31/5/2025).

Situasi COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20, dengan positivity rate sebesar 0,59 persen. Varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.

Sehubungan dengan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di kawasan Asia, disampaikan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh unit kesehatan dan para pemangku kepentingan.

Antara lain adalah dengan memantau perkembangan situasi terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO.

Selain itu, meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

banner 484x341

Langkah-langkah lain yang disarankan termasuk menggencarkan promosi gaya hidup sehat dan kewaspadaan COVID-19, seperti menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS), serta menggunakan hand sanitizer.

“Menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan. Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko,” ujar Murti.

Baca Juga :  Pentingnya Memperbaiki Strategi Komunikasi, Menjaga Kepercayaan Publik

Murti juga mengingatkan pentingnya deteksi dini dan respon kasus yang sesuai dengan ketentuan, guna menghindari risiko penyebaran wabah.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi potensian COVID, serta menjaga kesehatan secara umum. (red/hil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *