SUARASMR.NEWS – Suasana peluncuran 80 ribu kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, mendadak hangat dan penuh gelak tawa saat Presiden Prabowo Subianto melempar candaan bernuansa politik.
Di hadapan Ketua DPR RI sekaligus petinggi PDI Perjuangan, Puan Maharani, Prabowo menyebut partainya, Gerindra, bak “adik kandung” dari PDI Perjuangan.
“Sebenarnya PDIP dan Gerindra itu seperti kakak-adik,” ujar Prabowo, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, sembari tersenyum pada Senin (21/7/3025).
Candaan politik yang disampaikan Presiden Prabowo tak hanya membuat hadirin tertawa, tapi juga mencairkan suasana di tengah dinamika politik nasional. Apalagi, selama ini hubungan antara PDIP dan Gerindra kerap naik-turun, terutama pasca Pemilu 2009 dan 2014.
Namun dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa meskipun berbeda arah politik, baik Gerindra maupun PDIP memiliki niat yang sama membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdikari.
“Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Nuwun sewu, Mbak Puan… Bung Karno juga bapak saya. Mungkin kalau saya dipotong, yang keluar Marhaen juga,” canda Prabowo disambut senyum Puan dan Bambang ‘Pacul’ Wuryanto yang duduk di sampingnya.
Presiden juga menekankan pentingnya saling mengoreksi antar partai dalam demokrasi, namun tetap menjaga semangat persaudaraan.
“Dalam demokrasi, perbedaan itu penting. Harus ada yang di luar, yang mengoreksi. Tapi tetap sedulur, ya kan?” ujarnya yang disambut tepuk tangan.
Candaan Prabowo seolah membuka lembaran sejarah lama ketika PDIP dan Gerindra pernah menjadi satu perahu pada Pilpres 2009.
Kala itu, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo maju sebagai pasangan capres-cawapres, namun harus mengakui kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Kini, di tengah dinamika koalisi pemerintahan yang kian cair, pernyataan Prabowo ini menjadi sinyal hangat hubungan dua kekuatan besar politik Indonesia. (red/adb)
