BTN Usulkan Tiga Skema KPR Subsidi untuk Wujudkan Program 3 Juta Rumah

oleh -415 Dilihat
banner 468x60

SUARA MEDIARAJAWALI– Bank Tabungan Negara (BTN) telah mengajukan tiga skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintahan baru.

Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, skema ini diusulkan kepada Satuan Tugas (Satgas) dan akan diteruskan kepada pemerintah.

banner 719x1003

“Untuk subsidi kami membagi jadi tiga jenis usulan. Usulan ini kami sampaikan ke Satuan Tugas (Satgas) dan akan diteruskan ke pemerintah baru,” kata Nixon Napitupulu kepada wartawan di Menara BTN, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Skema pertama berfokus pada pembangunan atau renovasi rumah di desa yang tidak layak huni. Targetnya adalah sekitar 2 juta rumah di seluruh Indonesia. Skema ini didasari oleh fakta bahwa lebih dari 90% rumah pelanggan listrik 450 watt, atau sekitar 24 juta rumah, tergolong tidak layak huni.

Skema kedua ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di wilayah suburban, seperti Bekasi, Cikarang, Karawang, hingga Purwakarta. Skema ini mirip dengan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) namun dengan sejumlah penyesuaian.

Skema ketiga menyasar masyarakat berpenghasilan Rp12 juta hingga Rp15 juta per bulan yang tinggal di daerah urban. Skema ini bertujuan untuk menyediakan hunian terjangkau bagi pekerja yang tidak mampu membeli rumah di pusat kota karena harga yang tinggi.

“Solusinya adalah membangun apartemen di atas lahan milik pemerintah, negara, dan BUMN, seperti lahan stasiun kereta (TOD) atau lahan milik PD Pasar Jaya.,” sambungnya.

banner 484x341

Nixon mncontohkan pembangunan hunian di atas lahan stasiun kereta (TOD) atau di lahan-lahan pemda seperti PD Pasar Jaya, di mana di bawahnya bisa dibangun 2-3 lantai untuk pasar dan di atasnya apartemen dengan harga sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta.

Baca Juga :  Rupiah Menguat di Awal Perdagangan Selasa 8 Oktober 2024, Menanti Indeks Kepercayaan Konsumen

Dia menghitung harga jual ini terjangkau oleh KPR dengan tenor 25-30 tahun. Ia menambahkan harga lahan di kota-kota besar sudah tidak terjangkau, sehingga solusi yang paling sesuai adalah hunian vertikal.

“Di Jakarta, contohnya, ada lebih dari 140 lokasi PD Pasar Jaya. Kalau mau kita bangun, berarti ada 140 tower. Kemudian, juga ada lahan kereta api di Manggarai dan sebagainya. Jadi, banyak sebenarnya yang bisa dioptimalkan untuk perumahan kelompok urban,” papar Nixon.

Sementara Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satuan Tugas (Satgas) presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan program pembangunan tiga juta rumah merupakan target dalam setahun, sehingga satu periode pemerintahan selama 5 tahun bisa terdapat 15 juta rumah yang terbangun.

Hashim menyampaikan bahwa program pembangunan tiga juta rumah setiap tahun itu terdiri dari pembangunan 1 juta apartemen di perkotaan per tahun dan dua juta unit rumah di pedesaan per tahun.

Dengan skema ini, BTN berharap dapat membantu mewujudkan program 3 juta rumah dan menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *