SUARASMR.NEWS – Pemkot Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam mencapai target zero stunting. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar di Graha Sawunggaling pada Kamis (14/11/2024).
Rapat ini menjadi bukti nyata upaya Pemkot dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas. Prestasi ini tidak hanya membawa dampak positif bagi Surabaya, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka stunting di Jawa Timur.
Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian signifikan penurunan stunting di Kota Pahlawan.
Angka stunting yang awalnya mencapai 28,9 persen pada tahun 2021, berhasil ditekan hingga 1,6 persen pada tahun 2023. “Capaian ini berimbas positif pada penurunan angka stunting di Jawa Timur,” ungkap Restu Novi.
Meskipun telah mencapai hasil yang membanggakan, Restu Novi mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap anak-anak pra stunting. Pendampingan yang intensif diperlukan untuk memastikan mereka tidak mengalami stunting.
Peran kepala OPD, Camat, Lurah, dan Kepala Puskesmas sangat penting dalam memantau kondisi anak-anak di lembaga kesejahteraan sosial di wilayah masing-masing.
Upaya menuju zero stunting tidak hanya berfokus pada pencegahan stunting, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan gizi. Pemkot Surabaya telah memanfaatkan lahan kosong untuk urban farming sebagai langkah menuju penyediaan gizi yang optimal.
“Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot dalam memberikan gizi terbaik untuk mencapai Indonesia emas 2024,” tandas Restu Novi.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Ida Widayati melaporkan bahwa hingga 11 November 2024, masih ada 205 anak stunting di Surabaya.
“Intervensi penurunan stunting kami catat dalam Aplikasi Sayang Warga (ASW), dengan dukungan Tim Pendampingan Keluarga (TPK),” terang Ida Widayati.
Namun, semua anak tersebut telah mendapatkan intervensi dan pendampingan dari Pemkot melalui Aplikasi Sayang Warga (ASW) dengan dukungan Tim Pendampingan Keluarga (TPK).
Pertemuan evaluasi TPPS di Surabaya menjadi bukti nyata komitmen Pemkot dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Penurunan angka stunting yang signifikan dan upaya pencegahan yang berkelanjutan menunjukkan bahwa Surabaya terus bergerak maju menuju zero stunting.
Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi yang kuat, Surabaya optimis dapat mencapai target zero stunting dan membangun masa depan yang cerah bagi generasi penerus. (red/akha)