SUARASMR.NEWS – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Istiqlal Jakarta saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tingkat Kenegaraan, Kamis (4/9/2024) malam.
Kehadiran Presiden Prabowo berlangsung selepas dirinya memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan.
Dengan balutan baju koko putih dan kopiah hitam, Presiden tampak didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang memilih tampil sederhana dengan batik dan kopiah hitam. Keduanya duduk bersanding bersama jajaran pejabat tinggi negara.
Turut hadir Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BIN M. Herindra, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Selain itu juga ikut mendampingi Presiden Prabowo, Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku tuan rumah acara. Presiden Prabowo sendiri duduk bersila diapit Menhan Sjafrie dan Seskab Teddy sepanjang rangkaian acara.
Peringatan Maulid Nabi dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah, dilanjutkan istighatsah, doa, serta zikir kebangsaan. Setelah itu, Menteri Agama menyampaikan laporan kepada Presiden.
Menteri Agama Nasaruddin menjelaskan bahwa peringatan tahun ini mengusung tema “Ekoteologi Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.”
Menurut Nasaruddin Umar, konsep ekoteologi diperkenalkan Kementerian Agama sebagai upaya mengajak umat bertransformasi dalam cara pandang beragama.
“Kita ingin menghadirkan teologi yang menonjolkan kasih sayang Tuhan, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sekaligus menghubungkan dengan tanggung jawab kita menjaga bumi,” ujarnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal Husni Ismail. Dalam momen tersebut, Presiden Prabowo tampak khusyuk, menengadahkan tangan dan memejamkan mata.
Usai doa, Presiden Prabowo Subinto menyalami para pejabat negara yang duduk di barisan depan sebelum meninggalkan lokasi acara.
Peringatan Maulid Nabi di Istiqlal malam itu tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga momentum memperkuat pesan kebangsaan dan kepedulian terhadap kelestarian bumi, sesuai teladan Rasulullah SAW. (red/hil)
