SUARASMR.NEWS – Pembangunan Turyapada Tower di Desa Pegayaman, Buleleng, terus dikebut dan dijadwalkan bakal rampung pada akhir tahun 2026.
Menara megah yang berdiri di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut ini diproyeksikan menjadi magnet wisata baru sekaligus simbol kebangkitan pariwisata Bali Utara.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa desain Turyapada Tower memadukan unsur modern dengan kearifan lokal. “Kita percantik dengan tumbuhan lokal, khususnya bunga dari kawasan sekitar agar benar-benar cocok tumbuh di sini,” ujarnya.
Menurut Koster, pembangunan menara ini sejalan dengan visi pembangunan Bali berbasis Sad Kerthi konsep pelestarian alam dan spiritual yang mencakup Segara Kerthi (laut), Danu Kerthi (danau), Wana Kerthi (hutan), hingga Bhuana Kerthi (bumi).
Menara yang digadang-gadang sebagai “Eiffel-nya Bali” ini akan menghadirkan panorama 360 derajat yang memukau. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati hamparan laut utara, pegunungan hijau, hingga matahari terbenam yang mempesona.
Selain menara observasi, kawasan penunjang seperti restoran, area UMKM, dan ruang komunal juga tengah dipersiapkan. Fasilitas ini diharapkan memberi dampak langsung pada perekonomian lokal.
Selain itu juga akan membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar, dan memperkuat Buleleng sebagai pusat pertumbuhan pariwisata Bali Utara.
“Ini akan menjadi titik strategis menikmati panorama Bali Utara secara lengkap, menghadirkan pengalaman berbeda dan modern bagi pengunjung, tak kalah dari Menara Eiffel, Tokyo Tower, Macau Tower, ataupun Toronto Tower,” pungkas Koster.
Dengan kombinasi alam, budaya, dan teknologi, Turyapada Tower bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ikon baru yang siap mengangkat citra Bali Utara ke panggung dunia. (red/niluh)
